Al-Abror Berdiri Pada Tanggal 03 Agustus 2006, Di Ketapang Sampang Madura. Yang dipimpin langsung Oleh Ustadz Muhsin (Lamongan), Satu Tahun kemudian pimpinan Al-Abror diganti dengan Ust. Khoirul Anwar (Paleh Daya Ketapang Sampang) karena pimpinan sebelumnya pulang kekampung halamannya di Lamongan jawa timur. Sejak kepemimpinan Ust. Anwar banyak kemajuan dalam seni maupun aransmen lagu Al-albror, sehingga banyak lagu-lagu Al-Abror yang disukai bahkan diminati oleh para penikmat musik madura. walaupun pada saat itu Al-Abror belum memulai Rekaman Studio, lagu-lagu ciptaan Ust. Anwar yang dijuluki dengan “Si Hati Salju” direkam secara live konser dan diperbanyak untuk kalangan sendiri mendapat respon yang sangat positif. Terbukti dengan melonjaknya permintaan Kaset VCD Al Abror dari berbagai kalangan.
Sebelum memulai debut rekaman perdananya, Al-Abror sudah mempunyai banyak Album live konser di antaranya “CARETA KOBUR” yang dirilis pada tahun 2007. Kemudian “MINTEN” 2008 , “NUKMANUAN” 2008, “KIAMAT” 2009, dll. Lagu-lagu tersebut adalah aransmen ulang dari lagu pop melayu indonesia dengan lirik berbahasa madura yang cerdas, menggelitik dan menghibur.
Sebelum memulai debut rekaman perdananya, Al-Abror sudah mempunyai banyak Album live konser di antaranya “CARETA KOBUR” yang dirilis pada tahun 2007. Kemudian “MINTEN” 2008 , “NUKMANUAN” 2008, “KIAMAT” 2009, dll. Lagu-lagu tersebut adalah aransmen ulang dari lagu pop melayu indonesia dengan lirik berbahasa madura yang cerdas, menggelitik dan menghibur.
Tahun 2010 adalah tahun keberuntungan bagi Al-Albror, karena pada tahun tersebut Al-Abror sudah mulai dilirik oleh manager studio rekaman, dan walhasil Album Perdana Al-Abror yang bertajuk “RENG MADHURE” laris manis dipasaran. Seluruh radio dijawa timur tak ketinggalan memutar lagu RENG MADHURE sebagai lagu yang banyak di request dan lagu wajib Acara Maduraan. Bahkan disetiap acara-acara perkawinan tak jarang sound system mengumandangkan lagu GEOGHE tersebut.
Dunia musik tanah air khususnya Musik madura terhenyak, lagu madura yang dulunya hanya didengarkan segelintir orang kini sudah mulai terdengar lagi, sehingga banyak pekerja musik madura yang ingin mengikuti jejak Al-Albror dengan membuat lagu-lagu balasan dari “RENG MADHURE” dari versi Gambus sampai dangdut, Namun tak bertahan lama. Karena Al-Abror mempunyai khas dan karakter tersendiri sehingga tidak bisa ditiru hanya dengan jiplakan semata.
Ust Syafii Gambus Alifroh dan Maharani Yang sudah melanglang buana dunia rekaman di madura tertarik untuk berduet bahkan menampilkan karya Ust. Anwar dalam deretan lagunya. Dengan judul “USTAD GAUL” menjadi bukti bahwa Album “RENG MADHURE” sangat menginspirasi banyak kalangan musik etnik Madura.
Namun tak bertahan lama. Karena Al-Abror mempunyai khas dan karakter tersendiri sehingga tidak bisa ditiru hanya dengan jiplakan semata.Ust Syafii Gambus Alifroh dan Maharani Yang sudah melanglang buana dunia rekaman di madura tertarik untuk berduet bahkan menampilkan karya Ust. Anwar dalam deretan lagunya. Dengan judul “USTAD GAUL” menjadi bukti bahwa Album “RENG MADHURE” sangat menginspirasi banyak kalangan musik etnik Madura.
Kesuksesan Ust. Anwar dalam memimpin Al-abror tidak membuat Qoshoid yang dipimpinnya berjalan dengan mulus. Banyak permasalahan intern yang mengharuskan pergantian personil, ada beberapa vokalis tetap, terpaksa diganti karena permasalahan yang biasa terjadi dalam dunia rekaman. Meski demikian, Al-Abror Terus berkarya dengan meluncurkan album-album terbarunya “SABIASAH” 2011, Dan “CAK MADHURE” 2012. Juga beberapa Album cover single(rekaman Biasa) yang juga laris dipasaran seperti “MBAH MARIJAN”, “TAK APASAH” dan “ALMUKARROM TV”.
Tak ketinggalan juga, di dunia maya banyak video Al-abror di upload di youtube sudah ratusan ribu orang yang menginvite (nonton), tidak hanya dari dalam negeri bahkan orang madura yang berada di luar negri seperti Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, Brunai dll merespon baik dan mendukung penuh Kepada Al-Abror.(....)