
-
Mati karena serangan jantung saat berhubungan intim itu sudah biasa.. namun bagaimana dengan kasus kasus aneh berikut ini yan...
-
Siapkan baterai laptop yang mati total, untuk kondisi dapat digunakan, meskipun tidak cukup seperti baru. Hal ini dapat hampir sama baik se...
-
Belakangan ini acara TV Show bernama “Karma” yang kerap tayang di ANTV dinobatkan sebagai acara TV terpopuler di Indonesia...
-
Setelah jadi muallaf Jessika merasa tenang dan damai begitulah ungkapnya ketika diwawancarai oleh Tukul arwana dalam acara " Bukan Empa...
-
Jaman sekarang memang sangat susah sekali untuk mencari cewek perawan. Terlebih pergaulan sekarang ini memang sudah seperti gak ada batasan...
-
14 Bagian Tubuh Wanita yang Membuat Pria Tergoda (Jatuh Cinta). Cinta pada pandangan pertama setelah melihat fisik dan bagian ...
-
Meski saat ini wajah Rasululah tidak pernah akan digambarkan secara nyata tetapi bayangan wajah beliau akan ada dalam pikiran umatnya sebag...
-
Plaza Bangkalan adalah pusat perbelanjaan terlengkap dan termewah pertama di Madura. Lokasinya yang sangat strategis di jalan ring roa...

Mantan Juara di Indonesia, Kini Jadi Pemulung
Pada masa jayanya, Hasan Lobubun merupakan seorang petinju hebat. Kini, setelah pensiun ia malah menjadi seorang pemulung.
Hasan Lobubun menjadi bintang ring tinju pada era tahun 80-an. Sepanjang kaiernya, Hasan pernah menyabet juara nasional kelas bantam junior pada tahun 1987. Kini, perjalanan hidupnya berubah drastis dengan menjadi seorang pengumpul barang-barang bekas.
Setelah beberapa tahun berkarier di ring tinju, kepopuleran Hasan tenggelam pada tahun 1990-an. Beruntung setelah pensiun, promotor Tourino Tidar mau menampungnya.
"Saya memang pernah tinggal di rumah pak Tourino. Tapi, saya sudah tidak di sana lagi karena sasana Tidar tidak aktif." papar Hasan seperti dilansir Bataviase.co.id, Rabu (11/8), ketika bertemu di Jalan Raya Cideng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Pada saat jayanya. Hasan sangat mudah ditemui di setiap pertandingan tinju profesional. Namun setelah hampir sekitar 15 tahun, sosoknya sulit ditemukan. Hasan kini telah beralih profesi sebagai seorang pemulung.
"Saya bekerja seperti ini karena tidak ada lagi pekerjaan. Ini demi menyambung hidup apalagi saya tidak punya saudara di Jakarta." tutur pria asal Ambon itu.
Di masa keemasannya, Hasan mendapat honor cukup lumayan dari olahraga adu jotos itu. Ia sempat membangun rumah tangga dan punya dua anak dari hasil perkimpoiannya. Setelah tidak punya penghasilan, ia bercerai. Kedua anaknya diboyong istrinya yang kini sudah berumah tangga lagi. "Saya sudah lama menduda dan kedua anak saya ikut dengan istri." paparnya.
Hasan menuturkan kehidupan pahitnya yang sudah hampir 7 tahun tidak bertemu dengan kedua anaknya. Berbagai pekerjaan sudah di lakoninya. Bahkan, ia pernah menjadi tukang parkir di Jalan Taman Tanah Abang II dekat kediaman Tourino Tidar.
"Bukan saya tidak mau bertemu, tapi saya tidak sanggup menemui mereka karena tidak punya uang. Biarlah perasaan rindu kepada mereka saya pendam di dalam hati. Kelak, kalau saya sudah punya uang saya pasti menemui mereka." ungkapnya.
Setiap hari Hasan bekerja mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB untuk mencari kardus, barang rongsokan dan botol-botol minuman mineral di daerah sekitar Tanah Abang. Penghasilan yang diperolehnya pun tidak seberapa.
"Maksimal saya hanya bisa mengumpulkan barang bekas senllal 20 ribu, dan terkadang di bawah Itu karena banyak saingan. Saya menjualnya ke Jembatan Lima tempat penampungan." jawab pria lulusan Sekolah Dasar yang berharap pemerintah mau memberikan perhatian dan bantuan kepadanya.(....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar