RIBUAN Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) se-Indonesia datang ke Jakarta untuk menemui Men PAN, DPR RI dan Presiden SBY, supaya GTT dan PTT diangkat menjadi menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Tuntutan ini rupanya sudah masuk ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan pada tanggal 21 Februari 2011, perwakilan dari tim lobi akan dipanggil ke Presiden.
Demikian dikatakan Ketua DKHI Kota Pekalongan, Ratno setelah pulang dari Jakarta untuk mengadukan nasib ribuan GTT dan PTT supaya diangkat jadi CPNS, kemarin.
Menurutnya dengan adanya pergerakan nasional dengan datang ke Jakarta, tuntutan GTT dan PTT sudah masuk ke Mensesneg. Tuntutan pertama, pengangkatan asal kategori II atau non APBD maupun APBN untuk diselesaikan secara bertahap.
"Mulai formasi tahun 2011 sampai 2014. Tuntutan kedua pemerintah harus memberikan solusi untuk mengadakan seleksi administrasi dan verifikasi bagi tenaga honorer kategori tanpa tes," ungkap Ratno saat dihubungi via telephone.
Tuntutan ketiga, lanjut Ratno, tenaga honorer kategori II yang tidak lolos seleksi ditetapkan jadi PTT dengan jaminan kesejahteraan sampai umur 56 tahun.
"Semua tuntutan sudah masuk ke Mensesneg, dan bertemu Men PAN. Untuk tanggal 21 Februari semua team lobi akan dipanggil untuk menemui presiden dan dari seluruh Indonesia ada 26 orang, sementara dari Kota Pekalongan, saya yang akan mewakili," lanjutnya.
Ratno berharap setelah menemui presiden tuntutan dapat direalisasikan dan diangkat menjadi CPNS secara bertahap, karena tercatat jumlah honorer kategori II seluruh Indonesia ada512 ribu personil.
"Kami berharap dari keseluruhan secara bertahap diangkat jadi CPNS hingga akhir 2014," harapnya.