Tidak sedikit orang yang hanya tidur-tiduran untuk menghabiskan waktu di siang hari pada saat puasa. Tapi kebiasaan tersebut justru membuatnya lemas dan tak bertenaga. Mengapa demikian?
Pada saat melakukan ibadah puasa, sebaiknya tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Alasan menghemat tenaga dengan tidur-tiduran justru akan membuat orang semakin lemas, tidak semangat dan tidak bertenaga.
"Pada puasa, tubuh dipersiapkan untuk beraktivitas dengan makan pada saat sahur dan buka puasa, jadi sebaiknya aktivitas tetap dilakukan," tutur Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth, Kamis (26/8/2010).
Dr Ari mengatakan bila merasa ngantuk atau lelah, tidur sah-sah saja dilakukan. Tapi yang menjadi masalah adalah tidur dilakukan ketika tubuh merasa dalam kondisi 'on'.
Pada saat tubuh dalam kondisi siaga dan orang sengaja menidurkannya dengan tidur-tiduran, maka otot-otot tubuh akan melemas. Sehingga pada saat berusaha untuk melakukan sesuatu, tubuh tidak siap untuk melakukannya.
Menurut Dr Ari, ketika orang tidur-tiduran, tubuh mengirimkan pesan ke otak untuk bermalas-malasan, hasilnya tubuh pun akan menanggapi pesan dari otak dengan respons otot yang santai.
"Selain itu, ada juga alasan psikis. Kalau tidur-tiduran kan bawaannya malas, jadi seharian nggak bersemangat dan lemas. Otot juga tidak ready melakukan aktivitas," tambah dokter sekaligus Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
Pada saat otot-otot mulai melemas, maka diperlukan waktu yang cukup untuk mengembalikannya ke kondisi 'on' lagi. Sayangnya, pada saat puasa tubuh tidak dapat segera menggantikan tenaga yang hilang dan otot yang melemas tersebut.
Dr Ari menyarankan orang tetap melakukan aktivitas sehari-hari ketika berpuasa, tetapi menghindari aktivitas yang berat atau dilakukan di tengah hari.
Hindari aktivitas yang terlalu berat untuk menghindari pengurasan tenaga otot yang dapat menyebabkan keringat dan kehilangan elektrolit berlebih, yang pada akhirnya menyebabkan orang dehidrasi pada saat berpuasa.(....)
Pada saat melakukan ibadah puasa, sebaiknya tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Alasan menghemat tenaga dengan tidur-tiduran justru akan membuat orang semakin lemas, tidak semangat dan tidak bertenaga.
"Pada puasa, tubuh dipersiapkan untuk beraktivitas dengan makan pada saat sahur dan buka puasa, jadi sebaiknya aktivitas tetap dilakukan," tutur Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth, Kamis (26/8/2010).
Dr Ari mengatakan bila merasa ngantuk atau lelah, tidur sah-sah saja dilakukan. Tapi yang menjadi masalah adalah tidur dilakukan ketika tubuh merasa dalam kondisi 'on'.
Pada saat tubuh dalam kondisi siaga dan orang sengaja menidurkannya dengan tidur-tiduran, maka otot-otot tubuh akan melemas. Sehingga pada saat berusaha untuk melakukan sesuatu, tubuh tidak siap untuk melakukannya.
Menurut Dr Ari, ketika orang tidur-tiduran, tubuh mengirimkan pesan ke otak untuk bermalas-malasan, hasilnya tubuh pun akan menanggapi pesan dari otak dengan respons otot yang santai.
"Selain itu, ada juga alasan psikis. Kalau tidur-tiduran kan bawaannya malas, jadi seharian nggak bersemangat dan lemas. Otot juga tidak ready melakukan aktivitas," tambah dokter sekaligus Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
Pada saat otot-otot mulai melemas, maka diperlukan waktu yang cukup untuk mengembalikannya ke kondisi 'on' lagi. Sayangnya, pada saat puasa tubuh tidak dapat segera menggantikan tenaga yang hilang dan otot yang melemas tersebut.
Dr Ari menyarankan orang tetap melakukan aktivitas sehari-hari ketika berpuasa, tetapi menghindari aktivitas yang berat atau dilakukan di tengah hari.
Hindari aktivitas yang terlalu berat untuk menghindari pengurasan tenaga otot yang dapat menyebabkan keringat dan kehilangan elektrolit berlebih, yang pada akhirnya menyebabkan orang dehidrasi pada saat berpuasa.(....)