Ditengah ketatnya persaingan bisnis broadcasting, stasiun televisi swasta lokal 'Madura Channel' yang akrab disebut 'MACHAN' tak menduga akan mendapat Izin Penyelenggaran Penyiaran (IPP) dari Menkominfo M Nuh.
TV lokal Madura yang mengudara sejak 16 April 2007 ini ternyata awal dirintis dari rasa iseng belaka. Namun akhirnya terus dikembangkan dan mendapat tempat di hati warga Madura.
Selain TV lokal yang berakar pada konteks sosio-kultur masyarakat Madura, juga tetap menjunjung keunikan dan budaya masyarakata Madura serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.
Wajar sekali, jika MACHAN yang mempunyai motto sekali di udara tetap di Madura ini menyajikan program-program unggulan seperti MATA atau sajian berita madura hari ini.
Program siarannya ini menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Madura. Untuk budaya Madura disajikan tersendiri pada pukul 19:30-20:30 Wib dalam program acara Caca Colo.
Sedangkan segmen pendidikan disajikan pada pukul 10:00-11:00 Wib yakni dalam acara ragam MACHAN dan yang bernuansa agama disajikan pada program Ngaji dan Menyapa Hati pada pukul 05:00-06:00 Wib.
Direktur TV Madura Channel Abdul Kadir Jailani mengatakan, untuk memberikan sajian yang terbaik demi mencerdaskan masyarakat Madura, maka program siaran MACHAN memberi porsi paling banyak dalam berita dan pendidikan serta kebudayaan Madura yakni 20 persen dari acara siaran yang mengudara sejak pukul 05:00 Wib sampai 01:00 Wib.
Sedangkan program lain yang juga dominan yakni pada siaran musik Indonesia maupun tradisional/daerah Madura yakni mencapai 25 persen.
"Secara umum, komposisi acara di MACHAN, lokal sebesar 75 persen dan asing 25 persen," tegas Jen sapaan Abdul Kadir Jailani pada detiksurabaya.com di kantornya, Jalan Adirasa No. 5-6, Kolor, Sumenep, Rabu (17/12/2008).
Madura Channel yang merupakan 'Tivina Oreng Madure' ini sudah dipersiapkan bakal mampu bertahan meski pendapatan dari iklan relatif minim. Bahkan, rencana kerja 5 tahun kedepan sudah dirancang.
"5 tahun ke depan, MACHAN sudah mempunyai planning apa yang harus diberikan pada warga Madura. Termasuk pendanaan yang selama ini masih memakai kas yang dipersiapkan oleh pihak managemen," ungkapnya.
Meski diakui, pendirian MACHAN berawal dari iseng dan akhirnya juga mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dari Menkominfo maka TV Madura Channel yang mengudara di 44 UHF ini akan semakin besar bersama warga Madura.
"Pihak manajemen, selain ditantang untuk mampu memberikan yang terbaik bagi warga Madura juga harus mampu bersaing dengan TV nasional," katanya.
Selain TV lokal yang berakar pada konteks sosio-kultur masyarakat Madura, juga tetap menjunjung keunikan dan budaya masyarakata Madura serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.
Wajar sekali, jika MACHAN yang mempunyai motto sekali di udara tetap di Madura ini menyajikan program-program unggulan seperti MATA atau sajian berita madura hari ini.
Program siarannya ini menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Madura. Untuk budaya Madura disajikan tersendiri pada pukul 19:30-20:30 Wib dalam program acara Caca Colo.
Sedangkan segmen pendidikan disajikan pada pukul 10:00-11:00 Wib yakni dalam acara ragam MACHAN dan yang bernuansa agama disajikan pada program Ngaji dan Menyapa Hati pada pukul 05:00-06:00 Wib.
Direktur TV Madura Channel Abdul Kadir Jailani mengatakan, untuk memberikan sajian yang terbaik demi mencerdaskan masyarakat Madura, maka program siaran MACHAN memberi porsi paling banyak dalam berita dan pendidikan serta kebudayaan Madura yakni 20 persen dari acara siaran yang mengudara sejak pukul 05:00 Wib sampai 01:00 Wib.
Sedangkan program lain yang juga dominan yakni pada siaran musik Indonesia maupun tradisional/daerah Madura yakni mencapai 25 persen.
"Secara umum, komposisi acara di MACHAN, lokal sebesar 75 persen dan asing 25 persen," tegas Jen sapaan Abdul Kadir Jailani pada detiksurabaya.com di kantornya, Jalan Adirasa No. 5-6, Kolor, Sumenep, Rabu (17/12/2008).
Madura Channel yang merupakan 'Tivina Oreng Madure' ini sudah dipersiapkan bakal mampu bertahan meski pendapatan dari iklan relatif minim. Bahkan, rencana kerja 5 tahun kedepan sudah dirancang.
"5 tahun ke depan, MACHAN sudah mempunyai planning apa yang harus diberikan pada warga Madura. Termasuk pendanaan yang selama ini masih memakai kas yang dipersiapkan oleh pihak managemen," ungkapnya.
Meski diakui, pendirian MACHAN berawal dari iseng dan akhirnya juga mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dari Menkominfo maka TV Madura Channel yang mengudara di 44 UHF ini akan semakin besar bersama warga Madura.
"Pihak manajemen, selain ditantang untuk mampu memberikan yang terbaik bagi warga Madura juga harus mampu bersaing dengan TV nasional," katanya.