Kisah sebenarnya sudah terjadi beberapa bulan lalu,namun baru di ceritakan kemarin saat santai sehabis sembahyang Maghrib.Sulhan, 22, penjual nasi goreng keliling asal Kwanyar Bangkalan, Madura, pada suatu malam di kawasan Kebraon Manis, lari terbirit-birit sejauh 500 meter.tidak memperdulikan lagi gerobaknya yang tertinggal.
Kisah ini bermula pada suatu Malam (11,06,2010).Sebenarnya Sulhan sudah merasa tidak tenang ,kok tidak biasanya hatinya berdebar-debar.
“ Waduh…sepi banget malam ini ,mana jualan belum laku,udah malam lagi?...jaualan ke situ ah?..barangkali dapat banyak rejeki?.. pikir Sulhan.Sebelumnya dia sudah di peringatkan seorang hansip yang kebetulan ketemu dia di perjalanan agar tidak berjualan kesana karena terkenal angker.tapi Sulhan tidak peduli karena dia menganggap mau menakuti saja.
Malam sudah hampir menuju puncak, sekitar pukul 23.00, seorang pembeli di ujung jalan memanggil Sulhan. ”Saya senang karena tumben ada pembeli dari rumah di ujung jalan,” tutur Sulhan
Setahu Sulhan, rumah di ujung Jalan itu tak berpenghuni. Ia sempat curiga, tetapi lantaran pembelinya berupa sesosok perempuan cantik dan ramah, ia ladeni dengan ramah pula. Si pembeli yang mengenakan pakaian tidur itu minta dibuatkan nasi goreng. ”Ia kemudian menyerahkan dua lembar uang yang jumlahnya Rp 10.000,” tutur Sulhan
Keduanya kemudian secara aktif terlibat obrolan saling menanyakan asal-usul. Sulhan menanyakan sejak kapan tinggal di rumah yang kosong itu. Perempuan cantik itu mengaku belum lama.
Tidak lama kemudian, si pembeli pamit menyalakan lampu rumahnya. Sementara Sulhan sibuk membuat nasi goreng. Lantaran beberapa saat si pembeli tak kembali dan rumah itu tetap gelap, buru-buru Sulhan kabur. Tanpa memikirkan gerobaknya yang masih tertinggal di situ.Ia yakin si pembeli adalah hantu penghuni rumah kosong di ujung Jalan itu. Dua lembar uang yang diserahkan si pembeli seketika berubah menjadi daun kering.
Keduanya kemudian secara aktif terlibat obrolan saling menanyakan asal-usul. Sulhan menanyakan sejak kapan tinggal di rumah yang kosong itu. Perempuan cantik itu mengaku belum lama.
Tidak lama kemudian, si pembeli pamit menyalakan lampu rumahnya. Sementara Sulhan sibuk membuat nasi goreng. Lantaran beberapa saat si pembeli tak kembali dan rumah itu tetap gelap, buru-buru Sulhan kabur. Tanpa memikirkan gerobaknya yang masih tertinggal di situ.Ia yakin si pembeli adalah hantu penghuni rumah kosong di ujung Jalan itu. Dua lembar uang yang diserahkan si pembeli seketika berubah menjadi daun kering.
Besoknya paginya dia baru berani mengambil gerobaknya dengan diantar temannya.ternyata gerobak dan uang dilaci gerobaknya masih utuh .
Setelah kejadian itu Sulhan tidak berani lagi melewati jalan itu sampai sekarang.