Saat beribadah kepada Allah SWT, ada kalanya umat Islam sangat
semangat, ada masa-masa lesu dan bosan yang merupakan bagian dari tabiat
manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Ingatlah setiap amalan itu
ada masa semangatnya. Siapa yang semangatnya dalam koridor ajaranku,
maka ia sungguh beruntung. Namun, siapa yang sampai futur (malas) hingga
keluar dari ajaranku, maka dialah yang binasa” (HR. Ahmad).
Di
antara sebab datangnya kemalasan dan kebosanan adalah terlalu
berlebihan dalam beribadah melampaui porsi dan kemampuan. Ibadah wajib
seperti bertauhid dan salat mesti ditunaikan terlepas apa pun keadaan
seorang hamba, baik di kala malas maupun saat semangat.
Akan tetapi, ketika seseorang terbiasa menunaikan kewajiban, ia akan
memiliki dorongan untuk melakukan amalan sunah sebagai salah satu
ganjaran dari Allah di dunia, yakni kebaikan berbuntut pada kebaikan
lainnya.
Ibnu Rajab al Hanbali berkata, Sesungguhnya Allah jika
menerima suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan
amal saleh (sunah) setelahnya. Amalan sunah ini seperti membaca Alquran,
shaum (puasa) sunah, membaca buku-buku bermanfaat bagi
keislaman, rutin hadir ke majelis ilmu, dan membasahi lisan dengan
zikir. Namun, kebosanan dan keletihan itu dapat tiba kapan saja.
Bisa saja karena beban pekerjaan, suasana hati yang kurang ideal,
kelesuan karena pola yang monoton, ujian rumah tangga, kesehatan yang
menurun, atau kurangnya ilmu keutamaan suatu ibadah tertentu. Semua itu
adalah bagian dari perjalanan seorang hamba untuk mendekat kepada
Rabb-nya.
Nah, upaya pertama dan utama adalah berdoa kepada Allah dengan doa yang sering Rasulullah panjatkan, yaitu: “Ya
Muqollibal Qulub, tsabbit qolbi ‘alaa diinik. Wahai Zat yang
membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR
Tirmidzi).
Selanjutnya adalah dengan melakukan ibadah sedikit demi sedikit asalkan rutin. Rasulullah bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit” (HR Muslim).
Selain
itu, upaya lainnya adalah memvariasikan amalan. Jika datang kebosanan
itu pada tilawah Alquran, hal itu dapat diatasi dengan beralih kepada
salat sunah. Jika salat sunah terasa berat, ia bisa diimbangi dengan
memperbanyak zikir.
Jika kelesuan menimpa amalan shaum
sunah, ia bisa diimbangi dengan memperbanyak hadir ke majelis ilmu. Jika
bersedekah terasa berat, ia bisa diimbangi dengan membaca buku-buku
agama.
Hidup seorang Muslim adalah perjalanan menuju Allah.
Terkadang Anda mendekat kepada Allah dengan berlari penuh semangat, pada
lain waktu terkadang Anda berjalan lunglai. Jika berjalan saja terasa
berat, hendaknya Anda merangkak. Apa pun yang terjadi, jangan pernah
berhenti untuk terus beribadah kepada Allah. Wallahu A’lam.(Republika)